Advetorial Khusus
BATULICIN,Newskalsel.com – Bupati Tanah Bumbu, HM Zairullah Azhar menjadikan Pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tipe D di Desa Satuibarat Kecamatan Satui Kabupaten Tanahbumbu sebagai program strategis dan proyek skala prioritas tahun 2023.
Keberadaan RSUD tipe D di Kecamatan Satui, diharapkan Zairullah berdampak positif terhadap peningkatan pelayanan kesehatan bagi warga setempat, terutama dalam pelayanan kesehatan.
Lebih lagi, pembangunan RSUD tipe D di Kecamatan Satui ini sekaligus membuktikan kepedulian dan kecintaan serta komitmen Bupati Tanahbumbu, HM Zairullah Azhar dalam perbaikan pelayanan kesehatan untuk warga Kecamatan Satui dan Angsana.
Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Tanahbumbu, H Setia Budi menegaskan, Program Strategis sekaligus Skala Prioritas, Pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) tipe D di Kecamatan Satui ini bentuk implementasi komitmen Bupati Tanahbumbu, HM Zairullah Azhar dalam peningkatan kualitas pelayanan kesehatan untuk warga Serambi Madinah, dan khususnya Kecamatan Satui dan Angsana.
Menurut dia, instruksi dari Bupati Tanahbumbu, HM Zairullah Azhar, rumah sakit tersebut harus mampu melayani masyarakat Kecamatan Satui dan Angsana secara maksimal.
Menyerap Tenaga Kerja dan Berdampak Ekonomi
Dinas kesehatan Pemkab Tanahbumbu mulai mempersiapkan tenaga kerja yang akan mengisi dalam pengoperasian Rumah Sakit tipe D Kecamatan Satui.
Dipastikan Setia Budi, keberadaan Rumah Sakit tipe D Kecamatan Satui akan menyerap tenaga kerja baru, terutama tenaga medis.
“Para dokter spesialis, kemudian tenaga medis bahkan tenaga kerja umum akan mengisi Rumah Sakit tipe D Kecamatan Satui saat mulai beroperasi,” terang dia.
Selain menyerap tenaga kerja, lanjut Setia Budi, tentu keberadaan Rumah Sakit tipe D Kecamatan Satui juga akan menumbuhkan ekonomi sekitarnya.
“Umkm seperti kios-kios pasti akan berkembang disana, jadi dampak positif pembangunan Rumah Sakit di Kecamatan Satui ini bukan hanya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan bagi warga Satui dan Angsana,” lanjut dia.
Saat ini, lebih dia, Dinas Kesehatan Pemkab Tanahbumbu terus berkoordinasi dengan Kementrian Kesehatan RI terkait fasilitas, alat penunjang kesehatan serta tenaga medis yang diperlukan sesuai klasifikasi rumah sakit.
“Karena ini rumah sakit tipe D, berkaitan dengan fasilitas, alat kesehatan serta tenaga medis tentu ada standarisasi dari Kementrian Kesehatan RI, ini yang terus kami koordinasikan,” Imbuhnya
Pembangunan dengan biaya Rp 30 Miliyar
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Pemkab Tanahbumbu melalui Kepala Bidang Cipta Karya setempat, Amruddin AR,ST memastikan, saat ini proses perencanaan pembangunan RSUD tipe D Kecamatan Satui sudah ada.
“Untuk perencanaan sudah dikerjakan tahun lalu (2022). Design gambar dan RAB sudah ada,” Jelasnya.
Pagu anggaran yang disediakan Rp 30 Miliyar bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemkab Tanahbumbu Tahun Anggaran 2023.
“Saat ini masih dilakukan evaluasi, tapi dengan anggaran yang ada untuk pembangunan gedung fasilitas utama dipastikan sudah tercover,” katanya.
Dikatakan Amruddin, saat ini proses pemberkasan untuk dilaksanakan tender atau lelang di Unit Kerja Pengadaan Barang/jasa (UKPBJ) Pemkab Tanah Bumbu.
“Kita targetkan awal bulan Maret 2023 sudah mulai kontrak dan mulai pelaksanaan, hingga 7 bulan kedepan untuk penyelesaian pembangunan RSUD tipe D di Kecamatan Satui,” target Amruddin.
Gedung yang dibangun, sambung dia, ruang administrasi, ruang rawat inap, ruang IGD, ruang laboratorium, dan beberapa ruang fasilitas kesehatan lainnya.
“Lahan parkir juga cukup luas untuk bisa menampung ratusan kendaraan,” ucap dia.
Dibeberkan dia, lokasi pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) tipe D Kecamatan Satui berada tepat di Jalan Nasional Trans Kalimantan di Desa Satuibarat Kecamatan Satui.
RSUD tipe D Kecamatan Satui akan berdiri diatas lahan seluas 2 Hektar.
“Standarnya 3 hektar, kita usulkan nanti di APBD perubahan untuk pembelian tanah kekurangan 1 hektar,” tuturnya.
Sementara, Rumah Sakit tipe D Kecamatan Satui direncanakan mampu menampung 50 pasien rawat inap.
“Tapi ini masih dikoordinasikan, kalau memang standarnya lebih dari itu, nanti akan diusulkan lagi untuk penambahan ruang rawat inap,” pungkasnya.