BATULICIN,Newskalsel.com – Dari Ratusan peserta yang ikut pelatihan Mengemudi unit roda empat dan sepuluh yang difasilitasi Perusahaan PT Borneo Indobara bersama Dinas Ketenagkerjaan dan Transmigrasi melalui Balai Latihan Kerja (BLK), hanya sebanyak 66 orang yang dinyatakan lulus.
Mereka yang lulus pelatihan tersebut langsung mendapatkan sertifikat pelatihan dan SIM A yang punya daya saing dan profesional.
Satu di antara pesertanya adalah seorang perempuan bernama Harnikah. Ia menjadi satu-satunya peserta perempuan yang lulus dalam pelatihan tersebut dan sempat tidak menyangka bisa lulus.
” Alhamdulillah, niat belajar kini sudah diakui dan bersertifikat. Saya sangat berterimakasih dengan PT BIB dan BLK yang sudah membimbing dan memfasilitasi pelatihan kerja ini, ” katanya, Kamis (10/11/2022) petang.
Ini menunjukkan bukan hanya laki-laki yang bisa tetapi seorang perempuan pun bisa menjadi hebat setelah mengikuti pelatihan ini, apalagi pelatihnya penuh dengan kesabaran dalam membimbingnya sampai bisa.
Begitu juga dengan Ilham, peserta lulusan terbaik yang digelar BLK bekerjasama dengan BIB itu, mengaku banyak dapatkan ilmu dalam mengikuti pelatihan tersebut. ” Saya sangat berterimakasih, ini sangat membantu sekali dalam mencari pekerjaan, ” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi setempat, M Avian Noor bersama Kepala BLK, Hamdan, mengaku sangat berterimakasih kepada pihak perusahaan PT BIB yang membantu jalannya pelatihan tersebut.
” Perusahaan sangat membantu sekali dan ini membuat para pencari kerja punya skil dan lebih mudah mencari pekerjaan. Bahkan informasinya, BIB bersama Mitra sudah melirik mereka yang lulus pelatihan, ” katanya.
Dia juga menjelaskan, jumlah peserta awal ada ratusan hingga tersisa 100 orang. Saat proses berjalan, peserta yang lulus pelatihan mengemudi unit roda empat berjumlah 86 orang.
Lanjut lagi ke peserta yang lulus hingga pelatihan mengemudi unit roda sepuluh hanya berjumlah 66 orang, termasuk satu peserta perempuan.
” Peserta yang menyelesaikan hingga pelatihan mengemudi unit roda sepuluh berhak mendapatkan SIM A dan sertifikat pelatihan, ” katanya.
Hasil dari pelatihan ini, menghasilkan orang-orang yang akhirnya punya skil dalam mengemudi roda empat hingga roda sepuluh. ” Peran perusahaan PT BIB sangat besar dan membantu, ” katanya.
Sementara itu, Chief Operation Officer PT BIB, Raden Utoro, saat penutupan pelatihan operator DT, memberikan motivasi kepada para peserta yang telah lulus pelatihan sampai dengan selesai hingga menerima sertifikat.
Dia juga menyampaikan, apapun lulusan yang diperlukan adalah skil dan pengalaman. Lulusan SMA SMK, DIII S1 atau tau S2, bila tidak punya pengalaman dan skill akan kesulitan mencari pekerjaan. Pihaknya bersama mitra tentu membutuhkan lulusan yang punya skil.
” Sekarang mereka sudah punya skil dan perusahaan banyak membutuhkan operator sehingga ini sangat bermanfaat. Ditambah lagi dengan pembangunan di IKN sana, semua kini punya peluang untuk bekerja disana, ” katanya.
Dindin Makinudin selaku Senior Manager CSR PT BIB, menambahkan, pelatihan ini sengaja digelar karena selain untuk memenuhi kebutuhan perusahaan BIB dan mitra juga untuk memenuhi tuntutan kerja dalam kategori operator DT di perusahaan tambang lainnya termasuk proyek IKN di Provinsi Kalimantan Timur.
Dia menyebutkan, semua lulusan ini secara otimatis sudah terintegrasi di database perusahaan usia kerja.
” Mereka yang sudah punya skil ini sudah ada konfirmasi oleh mitra kita bahwa mereka akan terserap semua dan peluang masih terbuka dan mudah-mudahan mereka bisa memanfatakan itu karena kami hanya menjabatani saja, ” katanya.
Sekarang semua lulusan telah mendapatkam SIM A dan sertifikat pelatihan yang sudah punya skil untuk roda empat dan sepuluh. Dengan alasan kebutuhan dunia usaha, itu lah sebabnya pihaknya mrlaksanakan pelatihan operator DT.
” Insya Allah, kita akan lanjutkan lagi tahun depan untuk pelatihan seperti ini yang berlaku bagi laki-laki dan perempuan dimasa usia kerja yang tidak lulus di tahun ini akan diikutkan lagi di tahun 2023 mendatang, ” katanya.
Ujungnya, diharapkan dengan sektor pendidikan dibeberapa pelatihan di beberapa pilar kerja ini dapat memutus mata rantai kemiskinan, dengan skilnya mereka tidak menganggur karena bisa mendapatkan penghasilan diatas UMR, artinya mereka sudah diatas, lepas dari kemiskinan karena punya incomenya. ” Jadi ini peluang bekerja dan perusahaan akan mencari, ” tandasnya.