BATULICIN, Newskalsel.com – Sekretaris Daerah H Ambo Sakka bersama Ketua DPRD Kabupaten Tanah Bumbu H. Supiansyah, didampinggi Wakil Ketua DPRD dan beberapa Anggota DPRD serta Forkopimda meninjau lokasi longsor Jalan Nasional dan rumah warga yang retak-retak di lingkungan RT07 Desa Satui Barat Kecamatan Satui, Kamis, (8/9/2022).
Kegiatan ini merupakan menindaklanjuti dari aduan masyarakat yang terjadi di lokasi tersebut, diduga akibat adanya aktivitas pertambangan batubara yang tidak terkontrol.
Diketahu saat ini ruas jalan Provinsi Km 171 mengalami keretakan dan penurunan sepanjang kurang lebih 300 meter dengan kedalaman kurang lebih 1 meter.
Sekretaris Daerah Tanah Bumbu H Ambo Sakka mengatakan, Pemerintah daerah akan membentuk tim independen yang diberada dibawah kendali pemerintah daerah terkait penyelesaian kerusakan jalan dan pemukiman warga.
” Pihak perusahaan juga akan mengembalikan atau menimbun jawab sehingga konstruksi jalan tidak akan berubah lagi,” Kata Sekda Tanbu.
Sementara itu, Kepala Tehnik Tambang PT. Mitra Jaya Abadi Bersama (MJAB), Arifin Noor Ilmi mengatakan, Selama ini kami bekerja sudah sesuai SOP yakni berdasarkan acuan dan kajian lingkungan serta dengan perizinan yang lengkap.
“Perusahaan kami dalam melakukan pertambangan sudah sesuai dengan perizinan dan kajian lingkungan yang disetujui dan dalam pengawasan pemerintah pusat, provinsi maupun daerah,” ujarnya kepada sejumlah media.
Lebih lanjut Ilmi mengatakan, keberadaan IUP PT MJAB yang saat ini beraktivitas dengan titik lokasi terjadinya kerusakan jalan dan pemukiman warga cukup juah yakni berkisar antara 200-250 meter.
Kita ketahui bersama disekitar lokasi longsor juga terdapat pemegang perizinan lainnya yang melakukan pertambangan bahkan itu beraktivitas didepan IUP kami, yang notabene lebih dekat dengan lokasi terjadinya longsor.
“Sepengetahuan kami ada perizinan-perizinan lainnya yang sudah tidak berlaku atau tidak diperpanjang lagi serta sudah tidak beraktifitas. Namun sampai sekarang masih meninggalkan bekas galian tambang,” imbuhnya.
Adapun terkait masalah sosial lingkungan pihak perusahaan sudah memperhatikan warga disekitar tambang, baik itu berupa tali asih dan santuan setiap bulan juga telah berjalan, program CSR
Ilmi meminta pihak-pihak terkait harus lebih objectif dalam hal ini baik itu dari aspek keilmuan dan membantah tudingan yang selama ini beredar di masyarakat.
“Kami tidak menutup mata dan tidak benar PT MJAB tak memiliki itikad baik, kami punya bukti-bukti yang konkrit,” pungkasnya.