BATULICIN,Newskalsel com – Proyek preservasi jalan Asam Asam (salah satu desa di Kecamatan Jorong Kabupaten Tanah Laut), hingga Kecamatan Batulicin (BTL) Kabupaten Tanah Bumbu Provinsi Kalimantan Selatan, menuai sorotan kontroversi di mata masyarakat. Tanggapan yang beredar diantaranya, kerusakan jalan nasional terkesan lamban ditangani oleh pihak Pemerintah.
Oleh sebab itu untuk memberikan penjelasan kepada masyarakat, Bupati Tanah Bumbu HM Zairullah Azhar, melalui Kepala Dinas PUPR Tanah Bumbu Subhansyah, mengundang perwakilan kontraktor proyek dan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Wilayah IX, bertempat di Kantor Dinas PUPR Tanbu, Rabu (10/08/2022) siang.
Dari BPJN, Saleh selaku pejabat pembuat komitmen (PPK) Jalan Nasional Asam Asam – Batulicin, menyampaikan bahwa proyek jalan sepanjang 148 Km dengan nilai sebesar 172 Milyar tersebut, merupakan paket pengerjaan multiyears dari Tahun 2021 sampai Tahun 2023, dengan progress proyek telah mencapai 48% dan waktu yang dihabiskan sekitar 50%.
Dijelaskan bahwa, metode pengerjaan yang diterapkan pihak kontraktor ialah dari awal ruas hingga akhir ruas, artinya dari Asam Asam baru kemudian Batulicin. Namun telah disesuaikan kembali dari awal ruas dan dari akhir ruas, sehingga dari Asam Asam dan dari Batulicin akan dikerjakan sekaligus.
“Pengaturan lokasi kerja inilah yang membuat daerah arah Batulicin yang merupakan akhir ruas seolah-olah tidak ditangani, sebenarnya sudah ter-schedule namun sebelumnya di belakang, oleh sebab itu sekarang sudah disesuaikan sehingga pengerjaan dari awal dan dari akhir ruas jalan dikerjakan bersama-sama,” jelasnya.
Ia mengungkapkan untuk di daerah Tanah Bumbu, kawasan Sungai Danau, Sungai Cuka, Angsana telah dimulai pengaspalan, dan saat ini sudah sampai pada tahap persiapan batu agregat di Betung.
Sementara itu, Staff Engineering PT Adhi Karya dari kontraktor proyek, menjelaskan bahwa dimulainya pengerjaan proyek ruas jalan dari Asam Asam, dengan pertimbangan dekat dengan AMP yang berlokasi di Bati Bati.
Utk pengaspalan di wilayah Angsana sampai Batulicin pihaknya telah mulai mengaspal dg menggunakan AMP Kintap Kemudian di akhir tahun 2022, pihak kontraktor juga mentargetkan seluruh jalan dengan tanah timbunan dapat segera diaspal minimal satu lapis.
Dirinya juga menyebutkan bahwa, faktor cuaca lah yang menjadi salah satu penyebab sehingga menghambat pelaksanaan proyek ruas jalan ini.
“Kalo satu hari hujan, kita membenarkannya bisa dua-tiga hari, artinya kita menunggu sampai jalan benar-benar kering, baru bisa kita grit dan kita aspal sesuai schedule,” ujarnya.
Sementara itu Kepala Dinas PUPR Tanah Bumbu Subhansyah, menyampaikan bahwa kehadiran pihak kontraktor proyek dan Balai Jalan Nasional, merupakan bentuk atensi Pemerintah Daerah, terhadap keresahan masyarakat terkait jalan yang rusak.
“Alhamdulillah, kami berterima kasih sekali dengan kehadiran Balai Wilayah IX dan penyedia jasa PT Adhi Karya yang telah menjelaskan terkait apa yang menjadi keresehaan masyarakat terkait proyek jalan terutama di Betung,” kata Kadis PUPR Tanbu.
Ia berharap jalan nasional yang berada di Kabupaten Tanah Bumbu dapat segera diperbaiki dan diaspal sehingga masyarakat dapat melaksanakan mobilisasi dan aktivitasnya dengan lebih aman dan nyaman.