BATULICIN,Newskalsel.com – Seakan saling lempar, anggota DPRD Kabupaten Tanahbumbu Fawahisah Mahabbatan, soroti rumah sakit darurat Covid-19 yang telah dibobol maling.
Rumah sakit darurat yang ada dikomplek perkantoran tersebut, dianggapnya tak merawat aset dengan benar. Alhasil, rumah sakit darurat tersebut dirusak dan sejumlah asetnya dibawa maling beberapa hari lalu.
Ia menyoroti, pihak terkait seperti pemberitaan sebelumnya yang saling lempar antara Dinas Kesehatan, BPBD dan Dinas PUPR, yang tak menjaga aset yang bersumner dari APBD atau uang rakyat itu.
” Saya heran, sekelas rumah sakit ini, yang tentunya sudah punya management dan anggaran bisa dibobol maling, aneh walaupun sifatnya darurat, ” kata Fawahisah Mahabbatan, Minggu (7/8/2022)
Terkait dengan tidak adanya penjagaan di Rumah sakit, sungguh sangat di sayangkan, karena dengan ada penjaga, minimal management rumah sakit telah memikirkan hal-hal bahaya yang lain.
Bukan saja, tentang maling, misalnya saja tiba-tiba ada kebakaran di rumah sakit itu, jika ada penjaga akan cepat ditangani.
” Manajemennya seperti apa, padahal banyak sekali aset disana. Sekarang hilang, kemana tanggungjawabnya, jangan saling lempar tanggungjawab, ” katanya
Dia mempertanyakan, terkait tanggungjawab karena banyak aset yang hilang didalamnya.
” Ada istilah sedia payung sebelum hujan. Nah ini sangat berbanding terbalik, ada aset tapi aspek keamanannya tidak ada karena tidak ada penjaganya, dimana tanggungjawabnya, ” katanya.
Terpisah Anggota DPRD Tanah Bumbu Andi Asdar mengatakan “kami berharap agar aparat segera mendapat pelaku pembobol RS Covid ini. Dan meminta kepada pemerintah daerah agar bersungguh-sungguh dalam menjaga dan merawat aset pemda”.
Sementara itu, Anggota Komite Perencana Pembangunan Daerah KP2D Kabupaten Tanahbumbu, Anwar Ali Wahab, juga sangat menyayangkan kejadian tersebut. Ini merupakan tanggung jawab instansi yang mengurusi aset daerah, BPKAD yang punya tanggung jawab mengelola dan mengadministrasikan seluruh aset daerah yang ada di Kabupaten termasuk bertanggung jawab menjaganya, oleh karena itu dinamakan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah.
” Terkait ada instansi lain yang mempergunakan aset tersebut, itu hanya persoalan penggunaan alias peminjaman aset, mekanisme peminjamannya pasti ada,” kata Anwar.
Berbicara soal keamanan bangunan dan aset didalamnya, menurut Anwar, Pemda punya satuan polisi Pamong Praja yang siap ditugaskan kapan saja untuk menjaga keamanan seluruh aset, tidak terkecuali gedung serbaguna yang ada di Gunung Tinggi tersebut.
” Artinya petugas ada saja yang siap, dengan catatan mereka diberikan instruksi. Yang jadi pertanyaan, selama ini seperti apa kok bisa tidak dijaga walau tak dipergunakan lagi untuk karantina, ” katanya.
“Solusinya adalah mengalihkan fungsi Gedung Serbaguna tersebut agar terdapat aktifitas setiap hari di dalamnya sehingga keamanan aset terjaga, misalnya dijadikan Gedung Islamic Center, lokasinya juga sangat strategis dan tepat berada disamping Mesjid Raya di Gunung Tinggi” kata Anwar Ali Wahab.
Menurutnya Islamic Center nantinya menjadi pusat kegiatan Islam dalam upaya Pemerintah Daerah kabupaten Tanah Bumbu dalam mengedukasi dan melakukan pembinaan masyarakat terkait ilmu agama Islam yang fungsinya memfasilitasi kebutuhan masyarakat muslim, beribadah, belajar, berdagang, serta bermusyawarah didalamnya. ()