BATULICIN,Newskalsel.com – Kantor Pajak atau KPP Pratama Batulicin, fasilitasi agar komunikasi antara pelaku UMKM dengan instansi terkait untuk pengembangan bisa berjalan agar tidak tertinggal.
Upaya yang dilakukan untuk membantu para UMKM yakni mengadakan kegiatan Bazar UMKM dan mengadakan Talkshow UMKM Naik Kelas.
Tak tanggung, kegiatan itu menghadirkan perwakilan dari Kementrian Keuangan, KPPN Kotabaru, Beacukai Kotabaru, Dinas Perdagangan, BPOM Tanahbumbu, Bank BRI, Bisnis Ojek Online Siap Bos, dan perusahaan yang melalukan pembinaan UMKM yakni PT Borneo Indobara (BIB) yang digelar di Lantai 3 Kantor Pajak KPP Pratama Batulicin dan Halamannya untuk bazar, Selasa (19/7/22) siang.
Semuanya hampir lengkap karena segala bidang telah didatangkan sebagai pemateri yang dihadiri puluhan pelaku UMKM di Tanbu. Mereka bisa tahu apa kendala dan solusi yang bisa diambil dan dikerjasamakan.
Sekretaris Daerah Kabupaten Tanahbumbu, Dr H Ammbo Sakka, yang sempat membuka acara tersebut, mengatakan apa yang dilakukan KPP Pratama Batulicin ini patut untuk diapresiasi karena memberikan fasilitas ini untuk mendukung pelaku UMKM agar lebih maju.
Pemerintah Daerah juga terus melakukan pembinaan dan mendukung pengembangan UMKM yang ada di Bumi Bersujud ini.
” Sempat pandemi, tetapi pelaku UMKM harus terus ada dan berkembang karena yang namanya produk, apalagi makanan pasti dubutuhkan masyarakat. Ini pentingnya pembinaan, ” katanya.
Dengan adanya kegiatan seperti ini, dan menghadirkan semua pihak terkait, akan memberikan pandangan para pelaku umkm untuk bangkit.
Sementara itu, Kepala KPP Pratama Batulicin, Argo Adhi Nugroho, mengatakan kegiatan ini masih dalam rangka memperingati hari Pajak dan pihaknya mengadakan kegiatan Bazar UMKM dan talkshow dengan Tema UMKM Naik Kelas.
Alasan dilaksanaknnya kegiatan tersebut, adalah untuk memfasilitasi para pelaku UMKM untuk bangkit dan mampu bersaing dipasar.
” Kita perlu mendukung produk lokal. Soal rasa, di Tanahbumbu ini tidak kalah dan mampu bersaing dengan daerah lain. Maka dari itu perlu dukungan dengan memberikan pandangan kepada pelaku UMKM dan mampu memaksimalkan kemasan produknya, ” katanya.
Sebab itu, ia mendatangkan berbagai narasumber mulai dari perwakilan dari Kemenku, Dinas Perdagangan, permodalan dari Bank BRI, KPPN Kotabaru, Standarisasi dari BPOM Tanbu dan perusahan PT BIB.
” UMKM Naik Kelas, jadi pemahaman kita sekarang ini ada 3 hal yang mendasari untuk naik kelas yaitu permodalan, standarisasi produk serta Pengembangan pemasaran produk, ” katanya.
Sebab itu, sejumlah pihak diundang. Masalah pertama adalah permodalan, ketika ingin naik kelas tentu perlu modal sehingga pihaknya mengundang Bank BRI. Selanjutnya soal standarisasi produk, ketika produk berkembang, maka perlu standarisasi produk sehingga mengundang BPOM.
” Standarisasi ini harus benar-benar agar bisa dikonsumsi masyarakat lokal dan luar daerah secara luas, ada sertifikat kelayakan makanan sehingga orang luar yakin untuk mengkonsumsi makanan itu, ” katanya.
Terakhir adalah pemasaran produk. Ketika ditanya pemasaran produk, sekarang memasuki era digital jadi harus memanfaatkan ini untuk memasarkanp roduknya.