BATULICIN,Newskalsel.com – Sutarji, pelukis asal Kabupaten Tapin meraih juara 1 di ajang Lomba Lukis Tembok atau Mural yang digelar Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Perkmukiman dan Pertanahan Kabupaten Tanah Bumbu.
Pelukis ini tidak pulang dengan tangan hampa usai menjadi juara dalam rangkaian memperingati Hari Jadi Kabupaten Tanah Bumbu ke 19.
Ia pun bersyukur bersama rekannya yang datang jauh. Dia berterimakasih kepada panitia pelaksana dan Bupati Tanah Bumbu saat memberikan hadiah kepadanya di Pantai Pagatan, Sabtu (26/3/2022) sore.
Lukisannya unggul dengan nilai total sebanyak 455 yang diberikan 5 juri kepadanya.
Bupati Tanah Bumbu Abah dr HM Zairullah Azhar dalam sambutannya, Saya sangat mengapresiasi atas berjalannya lomba muralini, terlebih lagi ada banyak peserta dari luar daerah yang ikut dalam lomba melukis tembok.
” Ini sangat luar biasa, saya sangat mengapresiasi para peserta yang datang untuk meriahkan acara ini. Karena ternyata banyak peserta luar daerah, kalau tidak salah ada yang dari Mojokerto ya, luar biasa. Terimakasih atas partisipasinya, ” Kata Bupati Tanah Bumbu.
Lukisannya sangat indah dan ini menjadi keterampilan yang baik untuk menghiasi dinding agar tidak terlihat kumuh tetapi menjadi menarik untuk dilihat karena ada pesan didalamnya.
” Saya memberikan penghargaan setingi-tingginya kepada panitia Disperkimtan dan para peserta serta juri, ” katanya.
Sementara itu, Kadisperkimtan Tanbu, H Ansyari Firdaus, lomba menghias tembok ini diikuti sebanyak 23 pelukis. Sebagian besar dari luar daerah, baik kabupaten maupun provinsi.
“Selain mengikuti lomba para peserta juga dapat menikmati objek wisata yang ada di Bumi Bersujud ini,” imbuhnya.
Senada, Panitia Pelaksana Lomba Doni Falentino Akbar berharap event lomba lukis mural ini menambah keindahan Kota Pagatan. Membentuk karakter kita bersejarah itu dan mampu menjadi magnet menarik warga luar daerah untuk datang ke Tanah Bumbu.
“Oleh sebab itu, harus diabadikan dengan berbagai karya lukis sehingga memberikan arti yang positif dan relegius untuk menuju Serambi Madinah,” pungkasnya.
Dalam lomba mural ini sudah ditentukan aturan mainnya. Yakni kategori lomba gambar mural dwimatra (2 dimensi) dan Trimatra (3 dimensi).
“Peserta lomba individu per tim maksimal 3 orang. Waktu dibatasi 5 jam per mural,” lanjutnya.
Untuk tema yang diusung seribu cahaya dalam keberagaman, meliputi makna hubungan kasih sayang antar sesama manusia dan dengan alam. Baik hewan maupun tumbuhan.
“Paling penting mural wajib hasil original dan memiliki komponen objek gambar 80 persen dan tulisan imbauan 20 persen,” cetusnya.
Disamping itu mural tak boleh mengandung dan menyinggung SARA, isu, logo dan tokoh politik.
“Unsur penilaian maksimal originalitas 30 poin, kesesuaian tema 40 dan kedalaman ekspresi dalam penyampaian makna gambar 30 poin. Totalitas 100 poin,” pungkasnya.
Terdata, peserta yang hadir ada yang dari Surabaya Jatim 2 orang, Balikpapan, Kaltim 2 orang, Banjarbaru 4 orang, Martapura 4 orang, Kaltara 1 orang, Pelaihari 6 orang,Tanah Bumbu 4 orang, Tapin 1 orang dan Banjarmasin 3 pelukis.
” Kami bersyukur, kegiatan ini berjalan lancar dan menghasilkannjuara-juara uang hasilnya telah dinilai juri. Kedepan, kita akan adakan lomba ini lagi, ” pungkasnya.